Studi Di Kota Bandung
Oleh : Andria Sukowati
Pendahuluan
Peningkatan dampak dari ground level ozon terhadap kesehatan manusia dan ekosistem telah banyak diketahui dari berbagai studi. Di Indonesia, berdasarkan PP 41/1999, tentang Pengendalian Pencemaran Udara, dan Kep 45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar Pencemaran Udara, telah dilaksanakan pengukuran kualitas udara, termasuk untuk parameter ozon, secara kontinyu dengan peralatan yang terintegrasi dalam Air Quality Monitoring System yang dilaksanakan sejak 1999 dan dioperasikan mulai 2000. Sistem ini meliputi kegiatan monitoring kontinyu di 10 kota yaitu Medan, Jambi, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak, Palangkaraya, dan Denpasar. Meliputi 33 buah fixed monitoring stasion, 9 buah mobile monitoring station.
Kota Bandung terletak pada 107° Bujur Timur dan 6°55’ Lintang Selatan, dengan ketinggian 675-1050 dpl. Rata-rata temperature berkisar antara 15° C pada malam hari dan 29° C pada siang hari, dengan tidak ada perbedaan yang berarti pada variasi musim. Stasiun pengukuran terdapat di lima lokasi Dago Pakar (1), Tirtalega (2) , Batununggal (3) , Aria Graha (4), Cisaranten (5). Mobile monitoring stasion dioperasikan secara berkeliling di wilayah Jawa Barat. Daerah meliputi Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kota Depok.
Metodologi
Pengukuran ambient kontinyu di Bandung telah dimulai pada akhir 2000. Ozone dimonitor dalam 30 menit dengan menggunakan metoda non dispersive ultraviolet absorptiometry. Output analog dapat dipilih dari nilai sesaat, yaitu nilai kumulatif atau nilai rata-rata. Komunikasi data berupa output digital ke computer station dengan software UWEDAT.
Metoda analiser adalah metode penyerapan ultraviolet berdasarkan pada karakteristik ozon dalam menyerap sinar UV panjang gelombang tertentu yang dipancarkan dari mercury lamp yang terdapat pada analiser.
Cara kerja analiser adalah gas sample setelah melewati filter dibagi menjadi dua aliran oleh solenoid valve. Gas sample cabang aliran petama dimasukkan dalam ozon decomposer dimana ozon dihilangkan , dan dialirkan kembali ke dalam sel sebagai gas referens. Gas sample aliran kedua dialirkan langsung ke dalam sel sebagai gas yang diukur. Sel pengukuran disinari dengan lampu merkuri yang memancarkan sinar UV dengan panjang gelombang 253.7 nm. Sinar yang diserap oleh ozon dilacak dengan detector berupa fotodioda yang akan mengirimkan sinyal listrik. Variasi signal listrik yang dikirm oleh detector menunjukkan variasi konsentrasi ozon yang terukur pada sample, yaitu selisih konsentrasi dalam gas sample dengan gas referens.