Nitrogen (N) merupakan unsur paling penting bagi pertumbuhan tanaman, namun ketersediaan N di daerah tropis termasuk Indonesia tergolong rendah. Pupuk N buatan yang menggunakan gas alam sebagai bahan dasar mempunyai keterbatasan karena gas alam tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu, diperlukan teknologi penambatan N secara hayati melalui inokulasi rhizobium untuk mengefisienkan pemupukan N.
Salah satu daerah perluasan pertanaman kedelai di luar Jawa adalah lahan lebak dangkal yang tanahnya bersifat agak masam. Hasil analisis tanah pada lokasi percobaan (Hairunsyah et al. 1996) menunjukkan bahwa kandungan beberapa unsur hara sangat kekurangan, tetapi unsur hara N dan K pada kondisi sedang, P-tersedia dan P-total pada taraf sangat rendah (Tabel 1). Walaupun demikian masih diperlukan pemupukan N karena N sangat berperan untuk pertumbuhan kedelai. Sumarno et al. (1989) menyatakan bahwa untuk menghasilkan 1 kg kedelai, tanaman menyerap 70-80 g N dari dalam tanah.