A. POLUSI SEBAGAI AKIBAT DARI KONSUMSI ENERGI BERLEBIHAN OLEH MANUSIA
Manusia sudah tidak dapat lagi dipisahkan dengan energi. Semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia selalu membutuhkan energi. Akibatnya, gas buangan ataupun sisa- sisa lain dari proses penggunaan energi tersebut tidak lagi terkontrol. Hal ini bukan tidak mungkin dapat menyebabkan kerusakan total pada lingkungan hidup. Bahkan dapat menyebabkan terhapusnya kehidupan yang ada di muka bumi ini. Hal ini, oleh negara- negara maju di Eropa maupun Amerika mulai disikapi dengan serius. Berbagai usaha maupun upaya telah dilakukan untuk menekan penggunaan energi yang berakibat pada pengubrangan jumlah polutan yang tersebar di lingkungan.
B. CARA LAIN MENANGANI POLUSI AKIBAT KENDARAAN BERMOTOR
Bagi banyak daerah perkotaan, usaha melengkapi kendaraan, seperti angkutan kota, skuter, dan mobil dengan perangkat kendali yang canggih, walaupun efektif, tidak mengurangi pencemaran udara dengan cukup cepat dan menyeluruh. Kota-kota ini telah menjalankan berbagai program, mulai dari pemberlakuan hari tanpa berkendaraan, sampai pelarangan parkir di kota, yang kesemuanya dikenal dengan istilah "upaya mengendalikan transportasi" ("transportation control measures/TCM"). Banyak TCM dipusatkan pada pengurangan kepadatan lalu lintas, dengan menggunakan sistem yang berkisar dari metode fisik, seperti lampu lalu lintas yang terkoordinasi, jalan satu arah, dan bermobil patungan atau jalur bus yang terpisah, sampai metode penggunaan insentif ekonomi, misalnya "tarif jalur padat" yang mengharuskan pengemudi membayar jika melalui jalan raya di saat lalu lintas padat.
Larangan Masuk. Pada tahun 1977 Buenos Aires melarang kendaraan pribadi memasuki jalan-jalan pusat keramaian kota dari pukul 10 pagi sampai 7 malam pada hari-hari kerja. Bus dan taksi diperbolehkan hanya pada beberapa jalan tertentu. Larangan ini mengatasi kepadatan lalu lintas dan pencemaran udara yang disebabkan oleh satu juta orang yang memadati pusat kota Buenos Aires setiap hari kerja.
Pada awalnya barikade polisi digunakan untuk melaksanakan larangan ini, saat ini rambu-rambu kecil yang menjelaskan kebijaksanaan ini sudah memadai.
Larangan bagi mobil secara sebagian atau total sudah pula diberlakukan di sebagian besar kota besar Italia, termasuk Roma, Florensia, Napoli, Bologna, dan Genoa dan di kota-kota kecil. Dari pukul 7.30 pagi sampai 7.30 malam, hanya bus, taksi, kendaraan pengirim barang, dan mobil-mobil pemilik rumah di daerah itu yang boleh memasuki daerah pusat Roma dan Florensia. Larangan serupa juga diberlakukan di Athena, Amsterdam, Barcelona, Budapest, Kota Mekiko, dan Munich. Dalam waktu sepuluh tahun mendatang Bordeaux, Prancis, berniat menghapus kendaraan bermotor dari separo jalan-jalan di kota ini, dan memberikan jalan-jalan itu pada para pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Larangan Parkir. Larangan parkir membatasi jumlah mobil yang boleh parkir di suatu daerah, tapi tidak berpengaruh apapun pada jumlah mobil yang boleh lewat. Salah satu cara untuk mengatasi masalah yang diakibatkan oleh berlimpahnya kendaraan adalah sama sekali melarang semua kendaraan memasuki pusat-pusat kota. "Zona bebas mobil", sebagai suatu cara untuk mengurangi pencemaran udara, menggalakkan pariwisata, dan meningkatkan kualitas kehidupan, akhir-akhir ini semakin populer di Eropa. Pengalaman yang terjadi di AS lebih terbatas; zona pembatasan mobil biasanya hanya berlaku pada daerah pariwisata atau pertokoan kecil, dan hanya berdampak kecil pada pola transportasi kota secara keseluruhan.
"Sel" Lalu Lintas. Gothenburg, Swedia, membagi pusat kotanya menjadi lima sektor berbentuk "pastel" pada 1970 sebagai suatu cara untuk membatasi lalu lintas yang lewat dan menggalakkan transportasi umum. Kendaraan darurat, angkutan lokal masal, sepeda dan moped dapat melintas dari satu zona ke zona lain, tapi mobil tidak dapat. Berkurangnya kepadatan di pusat kota Gothenburg telah menimbulkan layanan transit yang lebih baik dan tingkat kecelakaan yang lebih rendah. Pendekatan yang disebut "sel lalu lintas" ini, yang berasal dari Bremen, Jerman, juga digunakan di Groningen, Belanda, dan Besancon, Prancis.
Hari Tanpa Mengemudi. Pada akhir 1991, Roma, Milano, Napoli, Turino, dan tujuh kota lain di Italia mencanangkan "perang" terhadap pencemaran dengan cara membatasi jumlah mobil di jalan. Dalam peraturan ini, mobil berplat nomor ganjil dilarang berjalan di satu hari, sedang mobil berplat nomor genap dilarang berjalan hari berikutnya. Banyak pengemudi yang merasa jengkel dengan adanya kekangan dan larangan atas hak mereka untuk mengemudi, lalu mengabaikan aturan genap-ganjil ini. Dalam satu hari saja di bulan Desember, para polisi lalu lintas mencatat 12. 983 pelanggaran, menilang para pelanggar aturan yang mengemudi di hari yang salah, atau yang mengubah plat nomor kendaraan mereka. Namun demikian, dengan penggalakan peraturan secara keras, menteri lingkungan hidup Italia yakin larangan mengemudi berseling hari itu dapat mengurangi polusi sebesar 20 sampai 30 persen.
Pemerintah kota Los Angeles, California, telah mempunyai peraturan yang mirip dengan yang di Italia. Malahan telah pula disusun suatu rencana kontroversial untuk membantu memenuhi standar Undang-undang Udara Bersih yang baru. Mulai tahun 2000, "hari-hari tanpa mengemudi" akan diberlakukan di Los Angeles sebagai jalan keluar terakhir untuk menurunkan kadar ozon dan karbon monoksida. Jika rencana ini dijalankan, maka setiap pengemudi harus meninggalkan kendaraan mereka di rumah satu hari setiap minggu, bergantung pada plat nomor kendaraan mereka.
Bersepeda. Sebagai bentuk transportasi yang paling lazim di dunia, bersepeda kini mulai "naik daun", sejalan dengan usaha pemerintah beberapa negara untuk menggalakkan bersepeda melalui program khusus. Jumlah sepeda di planet ini lebih dari 800 juta, hampir dua kali jumlah kendaraan umum, tetapi untuk lebih menggalakkan kegiatan bersepeda, negara-negara seperti Belanda, Denmark, Belgia, dan Jerman mengembangkan jaringan jalan untuk sepeda, masing-masing dengan hak guna jalan yang terpisah dari jalan mobil. Tempat parkir yang terpisah, persewaan sepeda dengan uang jaminan yang akan dikembalikan, bahkan garasi khusus sepeda, semuanya diusahakan untuk lebih menggalakkan kegiatan bersepeda. Program semacam itu mempunyai dampak amat besar terhadap cara orang melihat pilihan yang mereka miliki untuk sarana transportasi. Misalnya, kegiatan bersepeda di Erlangen, Jerman, meningkat dua kali lipat setelah jalan sepeda sepanjang 160 km selesai dibangun. Banyak kota di Cina memiliki jalan sepeda selebar lima atau enam jalur. Sesungguhnyalah, sepeda amat penting di Cina, dan pemantauan lalu lintas di kota Tianjin telah mendata lebih dari 50.000 sepeda melintas di satu persimpangan jalan dalam waktu satu jam.
Jam Kerja Lentur. Selama Olimpiade Musim Panas tahun 1984, Los Angeles menggilir jam kerja, dan dengan demikian menurunkan pencemaran udara ke titik terendah selama beberapa waktu terakhir ini. Sekarang banyak kota mencari jalan untuk menghambat pencemaran udara dengan cara memulai jam kerja atau sekolah satu atau dua jam lebih awal, atau dengan mengakhirinya lebih awal, dan dengan demikian mengurangi kepadatan lalu lintas. Kota-kota lain mengusulkan empat hari kerja seminggu sebagai cara lain mengurangi kemacetan lalu lintas. Misalnya di kantor PU Los Angeles para karyawan bekerja 10 jam sehari dari Senin sampai Kamis. Pada hari Jumat seluruh gedung ditutup, dan hal ini tidak saja mengurangi asap kabut dan kemacetan, tapi juga menghemat biaya operasi 1,7 juta dollar AS setahun.
Kerja Jarak Jauh (Telecommuting). Suatu strategi lain, yaitu cara "kerja jarak jauh", atau mengizinkan karyawan bekerja di rumah dengan menggunakan telepon dan komputer, akan mengurangi biaya tambahan kantor dan sekaligus menghemat waktu dan uang para karyawan. Para pegawai di Los Angeles berharap akan mengurangi 3 juta perjalanan ke tempat kerja dengan adanya program kerja di rumah dan kerja jarak jauh. Pusat Penelitian Masa Depan meramalkan bahwa lima juta orang Amerika memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan komputer dan dapat dikerjakan di rumah menjelang tahun 1993. Dan dari suatu studi yang dilakukan oleh Asosiasi Pemerintahan California Selatan ditemukan bahwa jika satu dari delapan karyawan memilih untuk bekerja di rumah, atau di stasiun kerja "satelit" yang dihubungkan secara elektronis dengan kantor pusat, maka kemacetan lalu lintas di jalan-jalan raya daerah tersebut dapat dikurangi hampir sepertiganya.
Pemeriksaan dan Pemeliharaan. Program pemeriksaan dan pemeliharaan kendaraan yang dilaksanakan secara keras untuk memastikan kepatuhan masyarakat merupakan suatu pelengkap yang penting dalam penetapan standar emisi. Pengotak-atikan dan pemeliharaan yang buruk dapat dengan cepat membuat pengendalian emisi menjadi tidak efektif. Usia juga cenderung menurunkan kinerja perangkat polusi. Karena itu program untuk menghapus kendaraan tua dari jalan dengan menawarkan suatu imbalan mungkin dapat sangat mengurangi emisi kendaraan.
Pembangkit Tenaga Listrik.Pusat pembangkit tenaga listrik sudah lama dianggap mahal dan sulit dikendalikan oleh banyak negara, dan kini semakin sering menjadi sasaran bagi teknologi dan praktek-praktek baru, dan dengan alasan yang baik pula: Karena di samping kendaraan bermotor, fasilitas ini merupakan sumber terbesar pencemaran udara. Di AS misalnya, pembangkit tenaga listrik mengeluarkan hampir dua pertiga dari seluruh sulfur dioksida, dan hampir sepertiga dari seluruh oksida nitrogen. Walaupun ada data tentang polutan-polutan lain, namun data itu hampir pasti juga berlaku bagi emisi-emisi lain, terutama partikulat dan logam berat, dan secara tidak langsung ozon. Penggunaan listrik mungkin sekali akan terus meningkat secara global, karena permintaan akan listrik meningkat sebanyak 10 persen tiap tahun di beberapa negara, dan itu berarti suatu penggandaan konsumsi setiap kira-kira tujuh tahun.
Dampak dari polusi sebanyak itu sulit diketahui karena banyak pembangkit tenaga listrik kini membuat "tall stacks" cerobong asap yang bisa mencapai tinggi 396 meter dengan maksud menebarkan pencemarannya seluas ratusan kilometer persegi. Hasilnya adalah penurunan mutu udara yang meluas dan sulit diukur di suatu daerah yang luas, dan itu mempersulit penyusunan hubungan sebab-akibat antara pencemaran udara dan penyakit manusia. Akan tetapi, studi besar-besaran yang dibiayai pemerintah (antara lain satu studi di AS memakan biaya 600 juta dollar selama 10 tahun) telah dengan jelas menghubungkan polusi pembangkit tenaga dengan kerusakan lingkungan yang meluas sungai-sungai dan danau-danau asam, selain hutan-hutan yang hampir mati, misalnya. Studi kesehatan baru-baru ini, yang juga mengambil data dari populasi yang luas, telah mulai menarik hubungan antara pencemaran udara dan kematian manusia yang mulai menunjukkan bahwa di AS saja pencemaran zat-zat partikulat menyebabkan lebih dari 50.000 orang meninggal tiap tahun.
Jadi pemerintah beberapa negara pada 1990-an mulai memusatkan perhatian pada pusat pembangkit tenaga listrik sebagai sumber pencemaran udara yang relatif mudah dikendalikan, sebagaimana pandangan pemerintah pada 1970 dan 1980-an terhadap kendaraan bermotor.
Seperti halnya dengan mobil, truk dan bus, cara untuk mengendalikan pencemaran udara dari sumber pembangkit tenaga berkisar dari bahan bakar baru batubara yang lebih rendah kadar sulfurnya, misalnya sampai teknologi seperti "penggosok" cerobong asap, yang mengurangi emisi sulfur dioksida penyebab utama hujan asam sampai 90 persen atau lebih. Sekali lagi, sebagaimana teknologi baru menjanjikan eliminasi pencemaran kendaraan bermotor, sistem lain dapat membuahkan hasil yang sama dari pembangkit tenaga listrik: turbin angin, misalnya, dapat menghasilkan tenaga dengan biaya yang sama dengan batubara bahan bakar fosil yang paling murah dan paling kotor tetapi tanpa pencemaran udara sama sekali.
Potensi untuk mengurangi pencemaran udara dengan memasangkan alat pengendali pencemaran suatu pendekatan analog dengan penggunaan alat pengubah berkatalis pada mobil dapat dilihat dari sukses besar yang terjadi di Jerman. Di negara itu, pada 1980 dan 1981 masyarakat dikejutkan oleh "Waldsterben" atau kematian hutan. Karena merasakan adanya hubungan yang hampir mistis dengan hutannya, mulai dari Hutan Hitam sampai hutan-hutan Linden yang indah di Berlin, dan karena keyakinan bahwa pencemaran udara akan memusnahkan hutan-hutan tersebut, maka pemerintah Jerman memerintahkan pengelola pembangkit tenaga listrik untuk mengurangi emisi sampai 90 persen atau lebih dalam jangka waktu enam tahun. Program ini menelan biaya sekitar 21 miliar Deutschmark (12, 6 miliar dolar AS), tetapi mencapai hasil yang diharapkan, yaitu mengurangi emisi sulfur dioksida secara nasional sampai setengahnya.
Dalam proses ini, Jerman menjadi pelopor dunia dalam pembuatan sistem penggosok dan pengurangan katalis selektif ("selective catalyc reduction/SCR"), yang dapat mengurangi 90 persen atau lebih nitrogen oksida yang menyebabkan asap kabut dan hujan asam. Pusat-pusat pembangkit tenaga listrik di Jerman telah ditingkatkan, dan efisiensinya meningkat sampai 12 persen. Di seluruh dunia, sistem penggosok telah dipasang atau sedang dibuat di sumber-sumber pembangkit tenaga, dengan menghasilkan daya listrik sebesar kurang lebih 104.500 megawatt, menurut Badan Energi Internasional.
Teknologi Baru. Sejumlah teknologi yang lebih baru menjanjikan pengurangan emisi cukup besar bila dibandingkan dengan sistem-sistem yang ada saat ini. Dengan beroperasi menggunakan zat hidrogen, beberapa temuan mutakhir ini bahkan dapat mencapai tingkat emisi nol, atau sangat mendekati nol, sampai selisihnya tak dapat diukur dengan piranti yang ada sekarang.
Bahkan bila dioperasikan dengan bahan bakar fosilpun, seperti gas alam, temuan-temuan itu masih mampu mencapai tingkat emisi nol untuk polutan-polutan tertentu, dan mendekati nol untuk beberapa jenis polutan lain.
Teknologi sumber daya stasioner ini meliputi: turbin putar gabungan ("combined-cycle turbines"). Turbin putaran gabungan yang dihidupkan dengan pembakaran gas ("gas-fired combined-cycle turbines") dapat membangkitkan tenaga listrik yang mengurangi pencemaran udara sebesar 50 sampai 99 persen bila dibandingkan dengan sumber-sumber pembangkit tenaga yang membakar batubara. (Dalam sistem putaran gabungan, bahan bakar digunakan untuk menjalankan dua turbin, satu mendapat daya dari gas pembakaran panas, lainnya dari uap suatu konsep yang serupa dengan penggunaan bensin untuk menghidupkan mesin mobil Anda, lalu menggunakan asap knalpotnya untuk menghidupkan mesin lain). Karena berbahan bakar gas alam, maka sistem ini tidak menghasilkan emisi sulfur dioksida atau benda partikulat. Jika sistem ini dilengkapi dengan sistem pengendali pencemaran SCR yang canggih itu, maka emisi oksida nitrogen hanya sepersepuluhnya (atau kurang) dari emisi pembangkit tenaga yang lain.
Turbin Derivatif Pesawat Udara. Sistem putaran gabungan seperti di atas dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk membuatnya, dan memakan biaya ratusan juta dollar. Untungnya, ada sistem lain yang lebih kecil dan lebih murah, yang dikenal dengan nama turbin derivatif udara karena turbin itu didasarkan pada mesin jet yang digunakan pada pesawat Boeing 747 dan pesawat-pesawat modern lain. Sumber pembangkit tenaga yang menggunakan turbin derivatif pesawat udara dapat dibangun dengan biaya lebih kecil, dan dalam waktu bulanan, tidak sampai bertahun-tahun. Lebih baik lagi, turbin-turbin itu secara teoretis dapat mengurangi pencemaran udara bahkan karbon dioksida yang sulit dikurangi sampai 20-90 persen lagi.
Sel Bahan Bakar. Walaupun sel-sel bahan bakar (yaitu perangkat untuk mengubah bahan bakar menjadi listrik secara kimiawi, mirip baterai) baru saja memasuki pasaran, namun model-model mutakhirnya dapat mencapai efisiensi sekitar 40 persen lebih dari dua kali lipat tingkat efisiensi mesin mobil rata-rata, dan jauh lebih tinggi daripada pembangkit tenaga listrik konvensional. Sekali lagi, karena sel-sel itu beroperasi dengan menggunakan gas alam atau bahan bakar yang bersih lainnya, maka emisi sulfur dioksida dan benda-benda partikulatnya nol. Lebih jauh sel-sel bahan bakar ini sangat ringkas beberapa di antaranya tidak lebih besar daripada mesin foto kopi selebar meja dan boleh dikatakan tak bersuara, sehingga sel-sel ini dapat dibangun di tengah-tengah perkantoran, pabrik, bahkan rumah.
Baik turbin derivatif pesawat udara maupun sel bahan bakar dapat diperluas kegunaannya dalam penggunaan gabungan panas dan tenaga sehingga energi tidak terbuang sia-sia, melainkan dapat digunakan untuk menghangatkan atau mendinginkan ruangan, atau membangkitkan tenaga uap untuk pengoperasian proses industri. Efisiensi total meningkat sampai 80 atau bahkan 90 persen, hampir tiga kali tingkat efisiensi saat ini, dan dengan demikian pencemaran pun menurun.
Sistem-sistem baru ini kini dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan terbesar dan paling canggih di dunia. Turbin putaran gabungan, misalnya, ditawarkan oleh General Electric dan Siemens. Pembangkit tenaga yang menggunakan sistem putaran gabungan ini bersama dengan cara-cara baru mengubah batubara menjadi gas, dan dengan demikian menghilangkan sebagian besar pencemaran, antara lain adalah Asea Brown, Boveri, Shell, Lurgi, dan Texaco. Pembuat sel bahan bakar atau peralatan yang terkait misalnya adalah United Technologies, Fuji Electric, Westinghouse, Siemens dan Toshiba.
Turbin angin dengan tingkat pencemaran nol yang membangkitkan tenaga listrik dengan biaya sama atau kurang daripada batubara dapat dibeli dari US Windpower dari Livermore, California, sedangkan sel tenaga matahari dijual oleh lebih dari selusin perusahaan, termasuk antara lain Siemens Solar, Accurex, Solarex, dan Texas Instruments.
Banyak negara kini memerintahkan atau menggalakkan penyebaran temuan teknologi ini untuk mengurangi pencemaran udara. Belgia dan Inggris telah menggunakan turbin angin, sedangkan Jerman dan Jepang tengah mengembangkan fotovoltaik tenaga matahari. Gedung pembangkit tenaga yang menggunakan sistem putaran gabungan lanjut bersamaan dengan sistem SCR kini tengah dibangun di Jepang dan AS, sedangkan sel bahan bakar pra-komersial digunakan di California, Jepang, Jerman, dan Belanda. Sementara itu minat untuk mengurangi pencemaran melalui pendekatan yang berbeda mencegah pencemaran melalui berbagai cara juga semakin meningkat.
Pencegahan Pencemaran. Pakar ekonomi AS, Robert Hamrin, menyebut pencegahan pencemaran sebagai "daya paling penting untuk membuat industri America mempertimbangkan kembali dan mengubah proses produksi dan manajemen". Sejak pertengahan 1990 hampir dua dari tiga perusahaan mengatakan mereka telah mencanangkan tindakan-tindakan lingkungan yang penting. Perusahaan 3M, misalnya, telah menghemat 530 juta dollar AS sejak 1975, ketika perusahaan itu mulai menerapkan program "3P" (Pollution Prevention Pays) yang artinya "mencegah pencemaran itu menguntungkan". Perusahaan bahan kimia itu telah mencegah lebih dari 575.000 ton pencemaran. Dari kasus suatu perusahaan, semboyan "pencegahan pencemaran menjadi gaya hidup", sangat meningkatkan keuntungan dan daya persaingan perusahaan tersebut.
Di salah satu pabrik farmasi 3M di California, penggantian pelapis tablet berbahan dasar pelarut menjadi berbahan dasar air telah menghemat 120.000 dollar AS setahun, dan sekaligus juga mengurangi pencemaran udara. Di pabrik Du Pont di Beaumont, Texas, misalnya, suatu program pencegahan pencemaran mengurangi emisi udara kurang lebih 27 juta kilo setahun, sekaligus menghemat hampir 1 juta dollar AS biaya produksi tahunan. Kira-kira 1.200 perusahaan di AS secara sukarela menyatakan akan mengurangi hampir 160 juta kilo dari 17 jenis zat kimia terpenting.
Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) membuktikan bahwa banyak perusahaan layanan masyarakat di AS adalah mitra yang antusias dalam program-program untuk mengurangi pencemaran dengan cara menekan permintaan listrik. Karena biaya pembangunan (konstruksi) dan modal terus melonjak, perusahaan layanan masyarakat itu menjadi semakin tertekan untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat melalui konservasi, yang biasanya disebut "pengelolaan sisi permintaan" ("demand-side management/DSM"). Dari perspektif lingkungan, DSM hanya merupakan cara lain untuk menghentikan pencemaran dengan cara mencegahnya sejak awal. Tetapi bagi perusahaan-perusahaan layanan masyarakat tersebut dan para pelanggan mereka, DSM sangat populer karena tampaknya semua pihak menang.
Suatu kasus yang penting adalah pabrik General Foods di Framingham, Massachusetts, yang memproduksi kurang lebih 76 juta liter es krim setiap tahun. Sebagai konsumen listrik Boston-Edison urutan ke-55 terbesar, ukuran, usia, dan ketakefektifan pabrik tersebut membuatnya menjadi sasaran utama program "Kemitraan Efisiensi Energi" dari perusahaan layanan masyarakat. Dalam program itu, Edison membantu perusahaan memperbaiki dan memodernisasi perangkat peralatan, dan dengan demikian mengurangi konsumsi energi mereka. Karena hukum negara bagian mengizinkan perusahaan Edison untuk meminta ganti pembayaran program seperti itu ditambah keuntungan (dengan sedikit kenaikan harga), maka perusahaan layanan masyarakat itu dapat menarik keuntungan dari daya listrik yang tidak terjual yang disebut dengan "negawatt".
Edison juga membantu perusahaan Kraft untuk mengembangkan suatu program modernisasi yang komprehensif, mencakup perangkat pendingin tanpa freon, motor yang sangat efisien untuk perangkat pasteurisasi dan homogenisasi, serta suatu sistem pencahayaan dengan bola lampu hemat energi dan kendali pencahayaan. Perangkat-perangkat ini mengurangi konsumsi energi sepertiganya, dan dengan potongan harga Edison, perusahaan tersebut membayar program modernisasi seharga 3,6 juta dollar AS itu dalam waktu 2 tahun. Ini merupakan suatu kasus di mana semua pihak menang. Tindakan penghematan energi ini dapat memperoleh kembali seluruh modalnya dalam dua tahun, dan setelah itu mulai "mencetak" uang bagi Kraft. Boston-Edison juga menghemat uang karena mereka dapat menghindari dibangunnya suatu pabrik pembangkit tenaga yang baru dan mahal. Lingkungan juga diuntungkan karena pencemaran udara dan air secara besar-besaran dapat dicegah. Kisah-kisah seperti ini terus dikumandangkan di AS, dan bukan hanya mengenai layanan kelistrikan, tetapi jauh melebihi itu.
Sistem Berdasarkan Pasar. Akhir-akhir ini, usaha pencegahan pencemaran berfokus pada sasaran seluruh segmen ekonomi AS, dengan nama-nama yang semarak, seperti "Golden Carrot" dan "Green Light". Semuanya itu menuntut kecerdasan orang Amerika untuk menciptakan produk yang lebih bersih, lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah dan juga mengurangi pencemaran udara dalam proses pembuatannya. "Green Light" diluncurkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS di tahun 1991 untuk mengurangi pencemaran dengan cara menghemat energi untuk penerangan. Perusahaan patungan, perusahaan layanan masyarakat, dan mitra kerja Pemerintah bersama-sama menandatangani kontrak dengan EPA di mana mereka sepakat untuk memperbarui dan memperbaiki 90 persen dari penerangan mereka dalam kurun waktu lima tahun setelah penandatanganan kontrak. Karena penerangan memakan kurang lebih satu dari lima kilowatt listrik yang dikonsumsi di AS, penurunan sedikit saja mampu mengurangi sejumlah besar pencemaran udara dan air.
Dalam waktu kurang dari dua tahun, EPA telah menghimpun lebih dari 650 partisipan, termasuk banyak perusahaan AS terbesar, mewakili hampir 279 juta meter persegi ruang kantor sekitar 3 persen dari jumlah ruang kantor secara nasional. Para partisipan diharapkan mengurangi penggunaan listrik mereka sebesar 12 miliar kilowatt jam per tahun, dan dengan demikian menghemat 870 juta dollar AS. Perusahaan Gilette, misalnya, memasang perlengkapan baru pada 4.650 meter persegi fasilitasnya di California, dan menghemat 61 persen dari tagihan energinya. EPA memperkirakan bahwa menjelang tahun 2000, setidaknya 4,65 miliar meter persegi ruang fasilitas AS akan diperuntukkan bagi program pencahayaan yang hemat energi, menghindari emisi jutaan karbon dioksida, sulfur dioksida, dan oksida nitrogen.
Keberhasilan Green Lights telah menyebabkan timbulnya program-program "berdasarkan pasar" yang lain. Salah satunya adalah "Energy Star Computer", yang berusaha menciptakan pasar bagi komputer yang daya listriknya secara otomatis akan "melemah" jika komputer tidak digunakan; suatu teknologi yang awalnya digunakan untuk komputer laptop. Temuan teknologi ini boleh dikatakan tak menambah harga komputer ini, tetapi dapat menghemat konsumsi listrik sebesar 80 persen. Karena komputer saat ini menggunakan kurang lebih lima persen dari penggunaan listrik komersial, maka pengurangan ini bukanlah prestasi kecil. Program Energy Star telah terbukti begitu populer sehingga mungkin akan menjadi standar industri de facto.
Barangkali program berdasarkan pasar yang paling imajinatif adalah "Golden Carrot". Dalam program ini sejumlah perusahaan layanan masyarakat dan pemerintah mengumpulkan dana untuk menawarkan hadiah sebesar 30 juta dollar AS kepada perusahaan yang dapat memproduksi massal lemari es rumah tangga yang bebas CFC dan superefisien. Karena lemari es mengkonsumsi 20 persen dari seluruh daya listrik AS, dan mencapai sepertiga penggunaan listrik di rumah tangga, penghematan yang dapat dicapai dengan produk ini amat besar.
Perusahaan Whirlpool memenangkan kompetisi ini, dan kini perhatian mulai dialihkan pada penerapan pendekatan ini terhadap pompa air, mesin cuci, dan produk-produk lain yang padat energi.
D. PENUTUP
Sebagai seorang mahasiswa yang peduli lingkungan sehat, sudah saatnya kita ikut menyikapi perusakan lingkungan yang terjadi sekarang. Kita mulai dari melatih diri kita sendiri untuk menghemat penggunaan energi. Selain itu, perlu perawatan lingkungan agar keseimbangan lingkungan dapat terjaga.
File lengkap dapat didownload pada link ini.