Search

Menikmati Hidup

menikmati hidup
“Belajarlah untuk menikmati setiap menit dalam hidup anda. Berbahagialah sekarang. Janganlah menunggu sesuatu yang berada di luar diri anda yang akan membuat anda bahagia di kemudian hari. Berpikirlah bagaimana menggunakan waktu berharga anda, baik pada saat bekerja atau bersama keluarga.” -Earl Nightingale -
Seorang pria mendatangi sang Guru, “Guru, aku sudah bosan hidup. Aku jenuh, rumah tanggaku berantakan, usaha kacau, dan apa pun yang aku lakukan selalu gagal. Aku ingin mati saja.”
Sang Guru tersenyum dan berkata, “Kau sedang sakit!”
“Tidak Guru, aku sehat. Aku hanya jenuh dengan kehidupan ini.”
Seolah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru berkata, “Kau sakit. Penyakit itu bernama alergi kehidupan, alergi ter- hadap kehidupan. Penyakit itu bisa disembuhkan asal kau bersedia mengikuti petunjukku.”
“Tidak Guru, aku tidak menginginkan apa pun. Aku hanya ingin mati saja.”
“Jadi kau tidak ingin sembuh melainkan benar-benar ingin mati? Baiklah, besok kau akan mati. Ambillah botol obat ini dan minumlah setengah botol hari ini, setengah lagi besok.” Setelah mengambil botol tersebut dan meminumnya, pria itu pun pergi.
Malam harinya ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di rumah. Ia senang sekali dan menikmati kebersamaan itu, sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan beberapa tahun terakhir. Ini malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Selagi makan ia bersenda gurau dan suasana begitu santai dan menyenangkan. Sebelum tidur ia mencium istrinya dan membisikkan kata-kata, “Sayang, aku sangat mencintaimu.”
Esoknya, ketika bangun tidur ia membuka jendela kamar. Tiupan angin menyegarkan tubuhnya. Ia pun tergoda untuk melakukan jalan pagi. Saat kembali ke rumah ia menemukan istrinya masih tertidur. Ia pergi ke dapur dan membuat dua gelas kopi untuknya dan untuk sang istri. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkannya kenangan yang tak terlupakan. Sang istri heran dengan sikap suaminya yang tidak seperti bisanya. Ketika tiba di kantor, ia menyapa semua karyawannya dengan senyum yang ramah. Tiba-tiba semua suasana di sekelilingnya berubah total. Ia menjadi lebih rileks dan tenang sehingga hidup berubah menjadi jauh lebih indah dan bermakna. Ia mulai menikmatinya. Semangat hidup yang selama ini redup, tiba-tiba kembali menyala. Akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. “Tetapi bagaimana dengan setengah botol obat yang sudah kuminum kemarin?”
Ia memutuskan mendatangi sang Guru, tetapi sang Guru rupanya sudah tahu apa yang terjadi. “Kau sudah sembuh, buang saja botol itu, isinya hanya air biasa.”
* * *
Saya pernah membaca sebuah kata bijak yang mengatakan, “Kehidupan bukan saja masalah yang harus diselesaikan melainkan juga karunia yang perlu dinikmati.” Tak dapat dipungkiri rutinitas yang padat setiap hari membuat kita jenuh dan lelah, bukan saja secara fisik tetapi jiwa. Oleh karena itulah, kita membutuhkan sebuah penyegaran. Ada berbagai cara untuk melepas tekanan hidup, di antaranya:
1. Memelihara hewan atau tanaman
Saya pribadi lebih tertarik memelihara seekor binatang daripada merawat sekuntum bunga. Di rumah, saya mempunyai seekor Hamster berwarna putih. Saya sangat senang “berbicara” dan membelai bulunya yang halus. Sebuah penelitian mengatakan bahwa kontak fisik, baik menyentuh, membelai, atau memeluk, dapat memberi rasa rileks bagi diri kita. Jika tidak percaya, Anda bisa mencobanya sendiri.
2. Mendengarkan musik atau menonton di bioskop
Ya, cara yang satu ini (mendengarkan musik) sering saya lakukan ketika penat menghadapi pekerjaan. Irama musik yang ngebit atau slow sebenarnya juga memberi efek tenang dan dapat melepaskan kita dari perasaan tertekan.
3. Berbagi beban dengan sahabat atau keluarga
Jika anda sedang mengalami beban berat, jangan pernah ragu untuk bercerita dengan sahabat atau anggota keluarga terdekat. Jika kita berlarut-larut memendam perasaan yang tidak menyenangkan, jiwa kita menjadi lemah dan terpuruk. Dan, apabila hal tersebut sudah terjadi, pikiran pun akan menjadi kacau bahkan kesehatan kita dapat terganggu. Namun, akibat yang paling mengerikan adalah kita akan menjadi semakin putus asa dan mulai berpikir untuk bunuh diri. Oleh sebab itu, jangan segan untuk berbagi beban agar tidak melakukan tindakan bodoh.
4. Bersikap kreatif
Lakukan hal-hal yang belum pernah anda lakukan sebelumnya. Pergilah ke tempat-tempat yang belum pernah anda kunjungi sebelumnya. Bergabung dengan sebuah komunitas. Coba hal-hal yang baru.
5. Berdoa
Bersandarlah pada iman. Ketika masalah menerpa hidup kita, hal terpenting dan yang harus kita lakukan adalah berdoa. Suami, istri, atau sahabat mungkin dapat membantu dan mendengarkan keluhan dan curahan kita. Namun sebagai manusia, mereka terbatas. Hanya Tuhan yang tak pernah lelah dan selalu setia menopang saat kita lemah tak berdaya dan mengangkat saat kita jatuh. Jadi, belajarlah untuk mengandalkan Tuhan, bukan manusia.
Karena hidup itu indah, jadi nikmatilah. Selamat menjadi pribadi yang bebas dari tekanan!