Search

Server Rainer Xeon 3110 seharga server Xeon 3065 merk lain

Memahami Server dengan Mudah!
Banyak orang yang susah untuk memahami Server, karena "kadung"
menganggapnya sebagai bahasan yang sulit dan "sangar". Padahal
sejatinya Server merupakan perangkat yang mirip dengan PC Desktop,
baik dari sisi arsitektur, device serta pendukungnya. Yang membedakan
hanya dari sisi segmentasi dan fungsinya. Itulah yang menjelaskan
kenapa PC Desktop bisa juga dijadikan sebagai Server (bahkan notebook
aja bisa!), walaupun sangat tidak direkomendasikan!

Ada juga yang menyangka harga server masih mahal. Padahal saat ini
harganya sudah mulai mengarah ke "price-war", disebabkan banyaknya
pemain, baik branded maupun lokal. Kalo kita melihat iklan Kompas di
hari Senin dan Selasa, maka akan terlihat vendor server berlomba-lomba
membranding produk mereka. Kompetisinya sudah sama seperti iklan
Notebook ! Belum lagi sudah dirilisnya software pendukung, seperti
Microsoft Windows Server 2008 atau Linux versi baru yang full server.
Intel saja menyediakan web khusus untuk developer software server
berbasis Linux.

Performa processor berdasarkan jumlah CORE dan mitos CLOCK SPEED!
Kecenderungan dari dulu sampai sekarang, pengguna komputer melihat
performa processor hanya dari sisi Clock Speed. Padahal Clock Speed
tidak merepresentasikan KECEPATAN Processor, melainkan hanya rentang
frekuensi pembawa data dalam waktu satu detik (GHz).
Clock Speed hanyalah media pembawa data, dan BUKAN data itu sendiri.
Walaupun secara teoritis : makin banyak frekuensi dalam waktu satu
detik, akan membuat kecepatan pengolahan makin meningkat. Tapi jika
clock speed terlalu tinggi akan membawa konsekuensi lebih kepada
"masalah", bukan performa.

Peningkatan clock speed dapat membawa kerugian, seperti :
1. Panas yang berlebihan (over-heated) .
2. Kebutuhan daya semakin besar (boros).
3. Efek berisik yang ditimbulkan oleh Cooling Fan yang berputar
berbanding dengan suhu.
4. Mempengaruhi suhu ruang casing, sehingga device lain di sistem
arsitektur tsb ikut kena imbasnya, seperti RAM, HDD dan Controller.
5. Generasi processor terbaru selalu memiliki jumlah transistor
yang makin banyak (2 kali lipat) dan makin rapat. Itu artinya
processor terbaru membawa konsekuensi panas yang makin tinggi.
6. Semua processor berbahan dasar silicon sudah memiliki Clock
Speed dengan ambang tertentu. Jika melebihi kemampuannya, maka inti
processor akan mengalami kerusakan.

Pada dasarnya clock speed memiliki batasan psikologis yang tidak boleh
dilanggar. Sama seperti kendaraan bermotor juga memiliki ambang batas
kecepatan. Orang naik motor setiap hari biasanya dengan kecepatan
konstan 50 – 90 km/jam saja. Jika angkanya sudah lebih dari itu, maka
kecepatan itu sudah tidak berguna selain mendapatkan masalah yang
lebih besar. Orang yang nekat mengendarai motor diatas 100 km/jam di
jalan Jakarta, pasti memiliki resiko tinggi seperti jatuh, tertabrak,
menabrak atau mati ! Begitupula dengan clock speed processor yang
memiliki ambang batas antara 1,5 GHz ~ 2,5 GHz saja, jika sudah
melebihi dari angka itu sudah TIDAK BERGUNA LAGI untuk pengolahan
aplikasi yang ada saat ini.

Maka dari itu vendor seperti Intel memikirkan cara untuk meningkatkan
performa Processor tanpa harus menambah angka Clock Speed. Salah satu
teknik yang ditempuh adalah dengan menambah jumlah CORE. CORE adalah
"mesin utama" pada processor yang melakukan pengolahan data. Jika
processor memiliki dua buah Core (atau Dual Core), itu dapat
diibaratkan jika processor memiliki dua mesin. Apalagi jika
menggunakan 4 core (Quad Core). Ada beberapa alasan Intel lebih
memilih CORE daripada clock speed :

* Clock Speed Processor telah melewati angka psikologis, yaitu 2.5 GHz.
* Dari aplikasi benchmark mutakhir, didapati kenyataan bahwa performa
Core 2 Duo jauh lebih unggul daripada Pentium D. Padahal Core 2 Duo
memiliki clock speed yang jauh lebih rendah, dimana Pentium D juga
menggunakan Dual Core. Core 2 Quad diklaim memiliki performa rata2 50%
lebih baik daripada pendahulunya.
* Sebagian besar orang akan membuka aplikasi multitasking pada
komputer mereka, yang lebih membutuhkan CORE daripada Clock Speed.
* Sebagian besar aplikasi menggunakan graphics dan database yang lebih
membutuhkan kapasitas CACHE MEMORY daripada Clock Speed.
* Kapasitas RAM utama yang memadai, lebih penting daripada Clock Speed.
* FSB lebih penting untuk device lain (seperti RAM) daripada clock speed.

Menurut informasi, Intel akan fokus pada pengembangan CORE dan
berambisi memasuki era Multi-Core dengan Core diatas 8 buah mulai
tahun 2008. Ini menunjukkan betapa seriusnya pengaruh teknologi ini.
Yang perlu dipahami adalah, jumlah CORE akan memiliki efek positif
apabila kita menjalankan aplikasi multitasking dan graphics dengan
resolusi tinggi. Selain dari itu, pengaruhnya tidak akan terasa
signifikan. Tapi itu bukan berarti saat ini kita tidak membutuhkan
dual core, karena pada dasarnya multitasking adalah kegiatan yang umum
kita lakukan di komputer. Begitu pentingnya masalah CORE ini, bahkan
Intel Celeron saja nantinya dilengkapi fitur Dual Core juga !

Server berbasiskan jumlah CPU vs Server berbasiskan jumlah CORE

Memilih Server dengan teknologi terkini tentunya sudah tidak bisa
menggunakan cara2 lama yg bisa menyebabkan membeli server dengan harga
mahal tapi dengan performa yg rendah (Over Pricing Weak Performance) .
Bahkan terkadang bisa lebih salah kaprah lagi, membeli server seharga
diatas 200 juta rupiah, 4 Socket Processor yg kemudian dipasang 2 CPU
saja tanpa melakukan scale up di masa mendatang, (memasang 2 CPU di 2
socket yg tersisa) sampai tipe server tersebut diskontinue. Sehingga
bisa dibayangkan membeli Server dengan harga 200 juta rupiah, tetapi
mendapatkan benefit performa yg setara Server seharga 20 juta rupiah
(dengan 2 CPU di dalamnya).

Rainer Server memberikan cara baru dalam memilih Server. Yaitu memilih
server dengan identifikasi performa berdasarkan jumlah CORE. Jadi
jumlah CPU/Processor/ Socket Processor yg dahulu dijadikan identifikasi
performa, saat ini telah digantikan dengan jumlah CORE. Jadi memilih
Server berbasiskan 4 CPU/Processor/ Socket Processor berteknologi lama
(1 CORE di dalamnya) bisa disamakan dengan memilih Server berbasiskan
1 CPU berteknologi terkini dengan 4 CORE di dalamnya. Itu berarti
Server Berteknologi Lama seharga diatas 200 juta sudah setara dengan
Server Berteknologi Terkini dengan harga dibawah 10 juta.

Tentunya hal tersebut bukan berarti sudah tidak perlu lagi membeli
Server seharga diatas 200 juta. Seiring munculnya aplikasi2 terbaru yg
membutuhkan resources tinggi, dan seiring tumbuh dan berkembangnya
bisnis. Tentunya membeli server seharga diatas 200 juta tetap menjadi
urgensi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan menghadapi kompetisi
global.

Rainer memberikan solusi Server terbaik berbasiskan jumlah CORE, yaitu:

* Rainer SV110C2 (2 Core dengan harga awal 5-6 jutaan)
* Rainer SM110C4 ( 4 Core dengan harga awal 8 Jutaan)
* Rainer SM150C8 (8 Core dengan harga awal 15 jutaan)

Selain efisiensi di sisi biaya, memilih server dengan identifikasi
performa berbasiskan CORE akan memberikan efisiensi daya listrik.
Tentunya 1 CPU dengan 4 CORE di dalamnya hanya membutuhkan ¼ daya
listrik dibandingkan 4 CPU dengan 1 CORE di dalam masing-masing CPU.
Jadi pastikan anda tidak lagi terjebak pada cara-cara lama dalam
memilih server.

info lebih lanjut: klik http://www.rainerse rver.net/
DAPATKAN SERVER RAINER DI TOKO KOMPUTER TERDEKAT DI KOTA ANDA
atau kontak saya di frengky_latupeirissa@yahoo.com